Percapaian terbesar pada mulanya dan selama beberapa waktu adalah sebuah mimpi.Pohon ek tidur didalam bijinya,burung menunggu dalam telurnya.Dan dalam ketenangan jiwa tertinggi,Malaikat yang terjagapun bergerak.Impian adalah: persemaian dari sebuah kenyataan.

Kamis, 19 Februari 2009

Jangan kaya Bajak Laut


Memang benar adakalanya harta,kedudukan dan kenikmatan akan membuat orang lupa akan semuanya.Orang bisa lupa akan hak dan kewajiban,tanggung jawabnya sebagai manusia,bahkan tanggung jawabnya terhadap Allah,tapi adapula orang yang ketika diberikan limpahan harta,kedudukan dan kenikmatan lainnya justru membuat mereka semakin merundukan hatinya untuk senantiasa berserah diri kepada Allah.

Orang bisa berbuat apa saja dengan itu,"Dengan uang semua bisa di beli,bahkan kalau mau semuanya","Dengan kedudukan semua orang bisa tunduk,taat,bahkan bersujud dengan satu kali telunjuk","Dengan ketampanan/kecantikan sekali kedip orang akan terkesima,terpesona bahkan bertekuk lutut".Mungkin itulah penggalan kalimat dari orang yang tidak pernah mensukuri nikmat Allah,yang pada akhirnya semua itu membuat orang terlena,lupa akan harga diri,keluarga,saudara,kerabat dan 'SAHABAT' ,Dan dengan semua itu tak ada lagi manis kata,tak ada lagi suka cita,tak ada lagi kasih sayang bahkan tak ada lagi toleransi.

Tapi tidak begitu dengan akh Danu seorang ikhwan yang yang sudah hampir 5 tahun ini saya kenal,dimata saya dia adalah laki-laki yang sangat sederhana,baik,memiliki jiwa sosial,dan penuh tanggung jawab.Kedudukannya di salah satu instansi pemerintahan tidak membuatnya berubah untuk memausungkan dada,hartanya yang berkecukupan tidak membuatnya lupa diri dan memandang orang sebelah mata.
Pernah satu hari saya bertemu dengan akg Danu di pusat kota,tiba-tiba seorang tunawisma datang menghampiri kami.Seperti biasa,barangkali kalau 'kita' bertemu dengan seorang tunawisma kita akan mengatakan 'maaf' dengan segurat wajah wasam tanpa sedikitpun memberikan seulas senyum sebagai tanda cinta dan penyesalan karna kita bisa memberi dan berbagi.Atau barangkali ketika kita melihat orang yang memiliki kemampuan di bawah standar kita,kita akan bertolak pinggang setinggi dada,mendongakan kepala sambil mendepuk-nepuk dada " Ini lho gue...orang yang paling pinter...!!! Paling kaya ...!!! Mempunyai kedudukan...!!! " ujung-ujungnya "SIAPA LO...!!!" (Tapi mudah-mudahan tidak dengan anda).
Kembali ke kisah sederhana di atas,mungkin bagi saya ketika tidak ada uang recehan,sayapun akan melakukau hal yang sama dengan kebanyakan orang 'MAAF' (Tapi bedanya kalau saya akan memberikan seulas senyum sebagai tanda penyesalan :-)).Tapi tidak begitu dengan akh Danu,setelah mencari uang recehan di saku dan dompet,akhirnya akh Danu mengeluarkan selembar uang kertas senilai 20ribu,dengan seulas senyum dia memberikannya kepada tunawisma itu.

Bagi saya mungkin ini adalah hal yang luar biasa,bagaimana tidak 20ribu bagi saya bukan nominal yang kecil.Sederhana memang yang di katakan akh Danu pada saya saat itu,bahkan mungkin terlalu klise " Apa yang kita miliki semuanya milik Allah,kita cuma di titipin aja,dan semuanya akan kembali pada Allah,apalah artinya uang 20rb yang dalam sehari bisa kita dapatkan dan mungkin lebih,tapi bagi mereka jangankan 20rb,1000,atau bahkan 500 rupiah akan begitu sangat berarti dan berharga.Bagi kita bukan nilai nominalnya yang menjadi masalah,tapi niat dan keikhlasannya,memberi dengan nilai yang besar tetapi dengan niat yang salah akan menjadi masalah bagi kita,tapi memberi nilai yang kecil dengan niat yang benar insyaAllah akan berkah buat kita.Dan pada prinsifnya Allah memberikan kecukupan harta dan kedudukan agar kita bisa berbagi.Malah justru kita harus berterima kasih kepada mereka (orang-orang yang tidak berkecukupan), karna dengan adanya mereka kita bisa terpasilitasi untuk bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan berbagi" wah...wah...ternyata akh Danu tak seperti yang dulu saya kenal.
Jadi inget sama firman Allah Qs Al-Baqarah:177 " bukanlah menghadapkan wajah kearah timur dan barat itu suatu kebajikan,akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,hari kemudian,malaikat,kitab,nabi dan harta yang di cintainya kepada kerabatnya,anak yatim,orang-orang miskin,musafir,dan orang yang meminta-minta:dan memerdekakan hamba sahaya,mendirikan shalat,menunaikan zakat,dan orang-orang yang menepati janji apabila berjanji,dan orang yang sabar dalam kesempitan,penderitaan,mereka itulah yang benar (imannya):dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa".

Jadi jangan pernah kita memandang orang dengan sebelah mata kaya bajak laut,karna sekecil dan sebesar apapu kekurangan yang dimiliki orang lain pasti ada manfaatnya buat kita.Allah menciptakan manusia untuk saling melengkapi bukau untuk saling mendzalimi,dan Allah menciptakan manusia untuk saling berkasih sayang bukan untuk saling menyakiti."...katakanlah:Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan".

Jadi apalah gunanya kita memiliki harta dan kedudukan kalau tidak mau berbagi dengan sesama,semuanya milik Allah dan akan kembali kepada Allah,pergunakan apa yang diberikan Allah sebaik-baiknya dan insyaAllah kebahagiaan akan kita raih,"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karna mencari keridhoan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka.Seperti buah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat,maka kebun itu menghasiljan buahnya 2x lipat,bila hujan lebat tidak menyiraminya maka hujan gerimis (pun memadai).Dan Allah maha melihat apa yang kamu perbuat" (Qs Al-Baqarah:265).

Tidak ada komentar: